Definisi Penyakit Peyronie.
Definisi Penyakit Peyronie
Penyakit Peyronie merupakan jenis penyakit kelamin yang menyerang satu persen populasi pria di seluruh dunia. Para penderita penyakit Peyronie pada umumnya adalah pria paruh baya. Meski demikian, banyak kasus yang didapatkan bahwa Peyronie juga bisa terjadi pada pria usia muda dan pria lanjut usia.Masyarakat pada umumnya belum begitu mengenal apakah yang di maksud dengan penyakit Peyronie. Mereka lebih paham jenis kelamin lainnya seperti herpes maupun virus HIV/AIDS. Oleh karena itu, dalam artikel kali ini kita akan membahas definisi, penyebab, gejala, diagnosa dan pengobatan penyakit Peyronie.Benjolan ini dalam bahasa kedokteran disebut dengan plak kulit. Yang membahayakan dari penyakit Peyronie adalah bila plak terbentuk pada jaringan erektil penis bisa mengurangi kemampuan ereksi saat pria melakukan hubungan seksual.Penyebab penyakit Peyronie dapat dibagi menjadi dua, yaitu akibat terjadinya peradangan setelah pemukulan atau kecelakaan, dan akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh setelah mengkonsumsi obat-obat tertentu.Penyakit Peyronie disebabkan oleh perdarahan lokal yang terjadi di wilayah sekitar penis.
Peristiwa ini bisa bermula dari trauma, misalnya pemukulan, benturan dan kecelakaan yang mengakibatkan perdarahan kulit penis. Perdarahan ini menyebabkan terjadinya peradangan lokal dan bila tidak ditangani dengan tepat akan membentuk jaringan parut yang mengeras.Masa penyembuhan penyakit Peyronie akibat pemukulan bisa berlangsung dalam waktu yang lama karena aliran darah tidak lancar untuk sampai di wilayah penyembuhan. Bila hal ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, maka plak yang mengeras akan berlanjut menjadi pengendapan kalsium. Dalam beberapa kasus, penyakit Peyronie bisa menjalar kepada pembentukan plak di tangan dan kaki penderita.Selain akibat perdarahan kulit penis, penyakit Peyronie juga bisa disebabkan oleh efek samping penggunaan obat-obat tertentu. Beberapa obat yang menyebabkan penyakit Peyronie antara lain: obat penyembuhan sklerosis multipel atau interfeon, obat yang digunakan sebagai anti kejang, dan obat pencegahan penyakit tekanan darah tinggi.
Penggunaan obat-obat tersebut mempengaruhi sistem imunitas seseorang sehingga menyebabkan penyakit Peyronie. Maka tak salah jika para ahli medis menyebut Peyronie sebagai penyakit autoimun karena penyakit ini menyerang pria saat kekebalan tubuhnya sedang menurun.Gejala penyakit Peyronie berlangsung secara perlahan ditandai dengan pembentukan plak atau kulit yang mengeras pada penis. Plak terjadi pada bagian atas atau bawah penis, atau bahkan keduanya. Kulit yang mengeras menyebabkan pada saat penis pria ereksi tidak bisa lurus alias melengkung.
Arah lengkungan penis tergantung letak plak pada kulit penis. Bila plak berada di batang penis, maka penis melengkung ke arah atas. Sebaliknya, bila plak berada di bawah penis maka arah lengkungan penis ke bawah.Yang paling memprihatinkan adalah jika plak berada pada penis bagian kulit atas dan bawah karena kondisi ini akan mengakibatkan penis menjadi pendek. Penis yang pendek tentu bukan hal yang diinginkan oleh semua pria, apalagi bila pemendekan disebabkan oleh sebuah penyakit. Pria pengidap penyakit Peyronie akan mengalami kesulitan untuk memilih posisi hubungan seks yang nyaman dan bisa memberi kepuasan bagi dirinya dan pasangannya.Diagnosa penyakit Peyronie dilakukan sesuai gejala-gejala yang dialami penderita dan melalui pemeriksaan fisik penis.
Dalam hal ini harus diketahui apakah penyebab terjadinya Peyronie pada seorang pria. Apakah Peyronie terjadi akibat perdarahan penis atau akibat konsumsi obat-obatan tertentu yang mengganggu sistem kekebalan tubuh. Jika penyakit Peyronie disebabkan oleh obat-obatan penyembuh penyakit kronis, maka perlu dipertimbangkan penghentian konsumsi obat tersebut.Akan tetapi bila penyakit Peyronie tersebut disebabkan oleh perdarahan akibat pemukulan maka perlu dilakukan diagnosa keberadaan plak. Jika keberadaan Peyronie mempengaruhi keharmonisan hubungan seksual maka perlu dilakukan tindakan lanjutan. Pilihannya adalah dengan cara pembedahan atau dengan cara memberi suntikan steroid.
Bila penyakit ini dibiarkan saja maka bukan hanya membahayakan kesehatan penis, tetapi juga mengganggu psikologis pria karena akan merasa minder dengan kesehatan seksualnya.Pada dasarnya penyakit Peyronie bisa sembuh dengan sendirinya setelah beberapa bulan. Namun untuk mempercepat penyembuhan maka bisa dilakukan pengobatan dengan cara memberi suntikan steroid pada sekitar kulit penis yang terkena penyakit.
Pengobatan Peyronie melalui suntik steroid belum begitu populer di Indonesia. Para pria cenderung masih khawatir dengan efek samping penggunaan steroid bagi kesehatan mereka. Terlebih lagi bagi para olahragawan, penggunaan streroid dilarang oleh badan anti doping.Cara mengobati penyakit Peyronie yang populer adalah melalui pembedahan tim dokter. Pengobatan ini dilakukan dengan cara membuang jaringan fibrosa yang terbentuk pada kulit penis.
Operasi pengangkatan plak ini pada umumnya berhasil menyembuhkan penyakit Peyronie. Tetapi terdapat beberapa kasus setelah pembedahan Peyronie malah mengakibatkan tumbuhnya jaringan parut dan menimbulkan masalah baru.Efek samping paling buruk dari pembedahan jaringan fibrosa pada penyakit Peyronie adalah terjadinya impotensi. Hal ini disebabkan karena plak tumbuh pada kulit hingga jaringan erektil sehingga darah tidak mampu mengalir sampai ke ujung penis. Resiko operasi Peyronie sangat besar dan bisa mengakibatkan disfungsi ereksi pada pria. Oleh karena itu, pria pengidap penyakit ini hendaknya mempertimbangkan dengan matang pilihannya sebelum memutuskan melakukan pembedahan penyakit Peyronie.
Sumber:
No comments:
Post a Comment